Ditanya Kapan Nikah, Pria Ini Marah dan Bacok Tetangganya Pakai Parang Hingga Tewas
October 02, 2019
Edit
Ditanya Kapan Nikah, Pria Ini Marah dan Bacok Tetangganya Pakai Parang Hingga Tewas
Marah karena ditanya kapan nikah, pria ini tebas temannya hingga tewas.
Marah karena ditanya kapan nikah, pria ini tebas temannya hingga tewas.
Seorang pria menebas hingga tewas teman sekampungnya gara-gara ditanya anaknya kapan nikah.
Pertanyaan kapan nikah hampir selalu dihindari oleh sebagian kaum lajang.
Entah apapun alasan seseorang melajang. Namun, umumnya mereka tak nyaman terus ditanyai waktu pernikahan.
Namun, seorang sang ayah tersinggung karena pertanyaan soal pernikahan anaknya.
Pria berinisial AM alias Aswin (52) menebas teman sekampungnya gara-gara ditanya ‘anaknya Kapan Nikah’.
Aswin menebas temannya Ari Kongingi (47) menggunakan parang pada Sabtu (18/5/2019) jam 22.00 wita,
Kedua pria tersebut sekampung dan sama-sama berprofesi sebagai petani.
Peristiwa itu berawal saat tersangka Aswin pergi ke rumah korban Ari untuk membeli minuman keras jenis cap tikus.
Tersangka dan korban sempat berbincang dengan akrab. Namun, suasana berubah saat korban bertanya ke tersangka soal pernikahan anak tersangka.
Pasalnya, kekasih anak tersangka sudah hamil. Tersangka pun naik pitam lalu meminta korban tak mencampuri urusan keluarganya.
“Jangan ikut campur, itu urusan keluarga saya,” jawab tersangka.
Tersangka Aswin langsung kembali ke rumahnya. Namun, korban yang mungkin tersinggung juga atas perkataan tersangka mengikuti dari belakang.
Pertengkaran berlanjut dan tersangka masuk ke dalam rumah.
Dia ternyata mengambil parang dari rumahnya, masih terjadi cekcok hingga tersangka menebas korban.
Rudy Wahongan, kepala lingkungan sempat melerai keduanya. Rudy menahan tersangka yang hendak mengambil sencata tajam namun tak berhasil menahannya.
Peristiwa penganiayaan dan pembunuhan tersebut pun tak terhindarkan. Tebasan parang tersebut mengenai kepala korban bagian kiri.
Kompol Ronny Tumalun, Kapolsek Ratahan mengatakan perisitiwa berdarah tersebut terjadi di jalan raya Kelurahan Wawali, Kabupaten Minahasa Tenggara, pada Sabtu (18/5/2019) jam 22.00 Wita
“Tersangkanya AM alias Aswin (52), melakukan penganiayaan kepada korban dengan sebilah parang dengan cara sekali menebas korban kena bagian kepala sebelah kiri,” kata Kapolsek Ronny Minggu (19/05/2019).
Katanya, tersangka sempat melarikan diri setelah menebas kepala korban. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ratahan.
Namun, nyawa tak tertolong karena mengalami luka robek dan pendarahan di kepala langsung di rujuk ke RSUD Noongan Langoan.
“Korban meninggal dunia pada Minggu (19/5/2019) pukul 01.30 Wita di rumah sakit,” kata Kompol Ronny
“Kami langsung mendatangi rumah tersangka dan menangkapnya. Atas perbuatannya tersangka diancam dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, subsider pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat sehingga mengakibatkan orang mati,” jelasnya.
Dari hasil sidik Polsek Ratahan, kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban jiwa disebabkan karena ketersinggungan atau sakit hati dirasakan tersangka atas ucapan korban.
“Tersangka sudah diamankan di Mapolsek Ratahan,” katanya.
Pertanyaan kapan nikah hampir selalu dihindari oleh sebagian kaum lajang.
Entah apapun alasan seseorang melajang. Namun, umumnya mereka tak nyaman terus ditanyai waktu pernikahan.
Namun, seorang sang ayah tersinggung karena pertanyaan soal pernikahan anaknya.
Pria berinisial AM alias Aswin (52) menebas teman sekampungnya gara-gara ditanya ‘anaknya Kapan Nikah’.
Aswin menebas temannya Ari Kongingi (47) menggunakan parang pada Sabtu (18/5/2019) jam 22.00 wita,
Kedua pria tersebut sekampung dan sama-sama berprofesi sebagai petani.
Peristiwa itu berawal saat tersangka Aswin pergi ke rumah korban Ari untuk membeli minuman keras jenis cap tikus.
Tersangka dan korban sempat berbincang dengan akrab. Namun, suasana berubah saat korban bertanya ke tersangka soal pernikahan anak tersangka.
Pasalnya, kekasih anak tersangka sudah hamil. Tersangka pun naik pitam lalu meminta korban tak mencampuri urusan keluarganya.
“Jangan ikut campur, itu urusan keluarga saya,” jawab tersangka.
Tersangka Aswin langsung kembali ke rumahnya. Namun, korban yang mungkin tersinggung juga atas perkataan tersangka mengikuti dari belakang.
Pertengkaran berlanjut dan tersangka masuk ke dalam rumah.
Dia ternyata mengambil parang dari rumahnya, masih terjadi cekcok hingga tersangka menebas korban.
Rudy Wahongan, kepala lingkungan sempat melerai keduanya. Rudy menahan tersangka yang hendak mengambil sencata tajam namun tak berhasil menahannya.
Peristiwa penganiayaan dan pembunuhan tersebut pun tak terhindarkan. Tebasan parang tersebut mengenai kepala korban bagian kiri.
Kompol Ronny Tumalun, Kapolsek Ratahan mengatakan perisitiwa berdarah tersebut terjadi di jalan raya Kelurahan Wawali, Kabupaten Minahasa Tenggara, pada Sabtu (18/5/2019) jam 22.00 Wita
“Tersangkanya AM alias Aswin (52), melakukan penganiayaan kepada korban dengan sebilah parang dengan cara sekali menebas korban kena bagian kepala sebelah kiri,” kata Kapolsek Ronny Minggu (19/05/2019).
Katanya, tersangka sempat melarikan diri setelah menebas kepala korban. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ratahan.
Namun, nyawa tak tertolong karena mengalami luka robek dan pendarahan di kepala langsung di rujuk ke RSUD Noongan Langoan.
“Korban meninggal dunia pada Minggu (19/5/2019) pukul 01.30 Wita di rumah sakit,” kata Kompol Ronny
“Kami langsung mendatangi rumah tersangka dan menangkapnya. Atas perbuatannya tersangka diancam dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, subsider pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat sehingga mengakibatkan orang mati,” jelasnya.
Dari hasil sidik Polsek Ratahan, kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban jiwa disebabkan karena ketersinggungan atau sakit hati dirasakan tersangka atas ucapan korban.
“Tersangka sudah diamankan di Mapolsek Ratahan,” katanya.