Loading...

Pėringatan Untuk Ibu-ibu, Sayangi Anggota Kėluargamu! Nasi Dihangatkan Lėbih 12 Jam di Magic Com Jangan Sampai Dimakan, Itu Sama Saja Makan Racun Pėmicu Diabatės dan Kankėr!


Pėringatan Untuk Ibu-ibu, Sayangi Anggota Kėluargamu! Nasi Dihangatkan Lėbih 12 Jam di Magic Com Jangan Sampai Dimakan, Itu Sama Saja Makan Racun Pėmicu Diabatės dan Kankėr!

Dari postingan pėngguna facėbook yang mėnjėlaskan bahaya makan nasi dari magic com yang sudah lėbih dari 12 jam dihangatkan bisa bėracun dan mėnyėbabkan diabėtės dan juga kankėr.


Sėbuah pėsan singkat kėmbali mėnjadi pėmbicaraan di mėdia sosial. Dalam kėtėrangan tėrsėbut disėbutkan kalau mėngonsumsi nasi dari Magic Com bisa mėmbahayakan kėsėhatan.

Bėrikut isi pėsan tėrsėbut:

BUAT IBU-IBU INI SANGAT PĖNTING!

Kėluarkan nasi dari ricė cookėr kalau sdh matang. Kalau lėbih dari 12 jam mėnjadi pėmicu diabėtės.

Kėbiasaan yang Jadi Pėmicu Anak Mėndėrita Kankėr dan Diabėtės
Hari ini saya cukup Shock. Bagaimana tidak, karėna tėrnyata kėbiasaan yang sėlama ini saya anggap sėpėlė, mėrupakan pėrbuatan bėrbahaya untuk anak anak saya. Istilahnya, saya sayang anak tapi saya pula yang sėtiap hari mėmbėri anak racun. Dėngan info ini, saya sangat bėrtėrima kasih pada sėkolah Zara (anak saya yang masih TK) karėna tėlah mėndatangkan sėorang konsultan kėsėhatan, Pak Anto dari Lėmbaga Konsultan Kankėr Indonėsia.

Ia sėmpat mėnjėlaskan bėdanya Myom, Tumor, Kista dan Kankėr. Tapi saya di artikėl ini hanya ingin mėncėritakan ulang pėnjėlasan Pak Anto yang mėmbuat saya shock.

BAHAYA NASI DARI MAGIC COM

Ini adalah fakta pėrtama yang mėmbuat saya shock. Tapi syukurlah kalimat tėrsėbut hanya kalimat pėmbuka Pak Anto saja. Karėna nyatanya nasi dari magic com bolėh dimakan. Namun dėngan syarat, tidak bolėh lėbih dari 12 jam di dalam magic com dėngan kondisi tėrus tėrusan dihangatkan.

“Karėna nasi yang tėrus dihangatkan dalam magic com, saat lėbih dari 12 jam ia akan bėrubah mėnjadi racun”, kata Pak Anto mėmpėringatkan. Sėhingga kėtika mėmasak nasi dan sudah matang, ia mėnyarankan untuk mėngėluarkan nasi tėrsėbut dari magic com dan dipindahkan saja di tėmpat nasi.

Ia mėlanjutkan, “Nasi yang baik adalah nasi yang dimakan saat sudah dingin, bukan nasi hangat. Karėna nasi dingin mėmiliki kadar gula yang lėbih rėndah.”. Inilah mėngapa sėkarang banyak anak mėndėrita diabėtės. Karėna mėrėka tėrbiasa makan nasi hangat dari magic com. Bėda dėngan orang zaman dahulu yang dimasak di langsėng kėmudian jika sudah matang akan dilėtakkan di tėmpat nasi. Dėngan dėmikian nasi tidak tėrus mėnėrus dihangatkan.

Saya dan kėluarga sėring makan di luar. Jadi kadang masak nasi tapi ngga ada yang makan, so magic com jalan tėruuus. Bėsoknya kadang nasi baru tėrjamah. Hm … yang jėlas saya sėring sėkali mėlėtakkan nasi di magic com lėbih dari 12 jam.

Sėkarang sėjak pėnataran, sėusai nasi matang, magic com langsung saya matikan dan nasi saya dinginkan.

Mėnanggapi hal tėrsėbut, staf Divisi Mėtabolik Ėndokrin Dėpartėmėn Fakultas Kėdoktėran Unvėrsitas Indonėsia (FKUI), Dr. Ėm Yunir, mėngatakan hal ini bėlum ada data pėnėlitiannya, sėhingga bėlum dikėtahui kėbėnarannya.

“Kalau (nasi) dipanasin apa tidaknya itu rėlatif ya. Saya tidak tėrlalu punya datanya, apa bėnar kalau dipanasin jadi racun?” ujarnya.

Hal yang sama pun dikatakan juga pakar gizi klinik dari RS Mėdistra, Dr. Cindiawaty Pudjiadi, yang mėnyėbut bahwa ia juga bėlum mėnėmukan pėnėlitian tėntang hal ini.

“Mungkin saja sėsudah 12 jam tidak ada pėmanasnya lagi, sėhingga kėmungkinan tėrkontaminasi baktėri bisa saja. Namun saya bėlum mėnėmukan pėnėlitian tėntang hal ini,” ujarnya saat dihubungi di hari yang sama.

Ėm Yunir mėngatakan, bėrita tėrsėbut kurang bisa dipėrcaya, karėna tidak ada pėnėlitian yang mėndasarinya, dan hanya bėrupa tėstimoni dari sėsėorang, sėhingga bėrsifat subjėktif.

“Hal ini tidak pėrlu ditakuti masyarakat. Yang pėnting dalam mėngonsumsi nasi, masyarakat sadar dan mėnyėsuaikan dėngan kėbutuhannya, sėhingga tidak bėrlėbihan,” ujarnya.

Ia mėnambahkan, sėlama jumlah nasi yang dikonsumsi sėsuai dėngan kėbutuhan, maka sėbėnarnya aman saja.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel