Loading...

Viral Abang Seret Adik Kandung di Jalan Beraspal, Polisi Turun Tangan


Viral Abang Seret Adik Kandung di Jalan Beraspal, Polisi Turun Tangan



Simak berita viral populer: polisi turun tangan soal kakak tega seret adik perempuannya di jalan beraspal.




Baru-baru ini viral sebuah video di media sosial menunjukkan seorang kakak kandung menyeret adik perempuannya di jalanan beraspal di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.



Fakta di balik video tersebut pun terungkap hingga polisi akhirnya memutuskan untuk turun tangan.


Warganet dibuat geram dengan video yang diunggah oleh salah satu akun Facebook yang bernama Putri Hasibuan.


Video tersebut menayangkan seorang pria sedang menyeret perempuan di jalan aspal.


Video yang berdurasi 46 detik tersebut terdapat juga penjelasan tentang seorang kakak sadis terhadap adik perempuannya.


Sambil merekam adegan tersebut, perekam video terdengar menangis tersedu-sedu.


Tertera pula nama lokasi kejadian tersebut, yakni Tigabaru/Sikoning, sebuah kawasan atau desa di Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi.



Dalam video tersebut terdapat percakapan singkat antara perekam video dengan pria itu.


“Kenapa kalian terima dia, enggak ada permisi kalian,” ucap lelaki dalam video tersebut.


“Dibilang ‘tulang’ tadi. Enggak aku yang bilang,” jawab perekam video.


Dalam unggahan tersebut juga mencantumkan keterangan kronologi kejadian.


Pengunggah video menuliskan bahwa perempuan yang diseret oleh Kakaknya tersebut berusia 18 tahun.


Ia sempat menerima perlakuan kasar baik pemukulan, tampatan hingga akhirnya diseret di atas aspal.


Pokok permasalahannya sepele, sang adik memaksa ingin pulang ke rumah orang tuanya di Pekanbaru.


Namun sang kakak tak mau mengantar adeknya kembali ke rumah orang tuanya.


Perempuan tersebut akhirnya datang ke rumah perekam video yang bernama Putri untuk minta tolong mengabarkan kepada orang tuanya.


Ia meminta tolong menghubungi orang tuanya agar segera dikirimi uang untuk ongkos pulang ke Pekanbaru.


Namun tiba-tiba sang kakak masuk ke rumah Putri dan langsung melakukan penganiayaan terhadap gadis tersebut hingga di seret di jalan aspal.


Bahkan saat ditegur oleh ayah dari Putri tersebut, sang kakak justru menjawab dengan nada yang menantang.


“Diam kau amang gak urusan mu ini? Mau ku matikan pun adekku sukaku hak ku nya ini, urusanmulah, urusih,” tulis Putri dalam keterangan video.


Video yang diunggah tersebut akhirnya viral di media sosial hingga kepolisian akhirnya turun tangan.


Kepolisian menunggu kedatangan orang tua dari kedua kakak beradik tersebut dari Pekanbaru untuk mengambil tindakan lebih lanjut.


Pengunggah video tersebut adalah sahabat karib dari RH, dan saat diadakan mediasi RH tak mau berbicara banyak mengenai penyebab kenapa ia ingin pulang ke Pekanbaru.


Dalam video berdurasi 46 detik tersebut, tampak seorang laki-laki menyeret perempuan di jalan aspal.


Saat berita ini dikirim, video yang dibagikan Putri Hasibuan ini telah dibagikan kembali oleh warganet sebanyak 166 kali, serta telah ditonton sebanyak 103 ribu kali.


Sementara, postingannya sendiri, sudah dibagikan lebih 1.600 kali, dengan lebih 2.200 komentar.


Kini unggahan tersebut telah menghilang. Namun sudah sempat dibagikan netizen.






Berikut Postingan Lengkap Putri Hasibuan


“Seorang Abng sadis terhadap adiknya.


Adikk ini umur 18 tahun…..


Adeknya di pukkuli,di tampari,di tunjang, dan di seret”di rumah kami.


Adekknya hanya minta pulang aja ke tempat ortunya namun siabang gk ngizinin.


Adekknya maksa harus pulang namun abng nya tetap gk mau!jadi adekni dtng ke rumh mau mintol agar cepat”ortunya ngirim uang biar ada ongkosnya pulang ke p.baru!


Tiba”abng nya tau adekk ni di rumah ku,dan abng nya pun gk segan”masuk ke rumah ku.


Sambil membawa kayu semacam bambu untuk memukul adeknya iini,stlah tau adekni abngnya dtng,adekni pun mau lari padahal gk bisa lagi.abang nya langsung memukul li,menampari,


Aku pun terkejut dan takut,bpakku pas di kamar,stelah bapakku dengar adekki nangis”


Bapakku pun kluar dri kmr,dan bpa ku pun bilng ama abng ini,jangan kau menyiksa adekkmu,kau pun bisa ku lapor !


Trus abang ini jawp bapa…


Diam kau amang gk urusan mu ini ?


Mau ku matikan pun adekku sukaku hak ku nya ini, urusanmulah,urusih.jadi bpa pun bilang klw mau kau siksa adekmu siksalah di rumahmu,jangan di rumah kami,nanti knp”adekmu kami yg kena,karna adekmu kau sikksa di rumh kmi.


Trus adeknya di paksa abngnya pulang,adeknya gk mau,sangking ganasnya abng ini,di seret”lah adekk ini sampe ke rumahnya,sambil di tunjangin.


Kejadian tdi sore jam 5 hari rabu
Kap.Dairi(tiga baru/sikoning)”


Kapolsek Sumbul Membenarkan
Kapolsek Sumbul, AKP Rahman Siregar mengatakan, kasus tersebut sudah ditangani pihaknya. TKP, kata Rahman, benar ada di Tigabaru, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi.


Personel Bhabinkamtibmas setempat, lanjutnya, telah menyambangi rumah abang-adik tersebut guna memediasi.


“Laporan belum ada. Kalau mediasi, sudah. Mereka abang beradik.,” ujar Rahman via seluler kepada Tribun Medan, Kamis (3/10/2019) siang.


Rahman mengatakan, pihaknya sedang menunggu kedatangan orangtua dari abang-adik tersebut dari Pekanbaru, Provinsi Riau, untuk pengambilan tindakan lebih lanjut


Disinggung soal latar belakang dan kronologis kejadian, Rahman mengatakan hal itu belum didalami.


“Sementara, karena si abang marah terhadap adiknya. Marahnya kenapa? Belum tahu. Soalnya, hal itu belum kita dalami. Itu masalah internal keluarga. Kita baru bisa dalami kalau ada laporan,” ujar Rahman mengakhiri.


Sementara itu, Kapospol Tigabaru, Aiptu Muara Sihombing yang dihubungi Tribun Medan setelahnya mengungkapkan, sang abang bernama Edison Hutahaean (26), sedangkan sang adik berinisial RH (18).


Dikatakan Muara, Putri Hasibuan ialah teman dekat RH.


Saat dimediasi, RH tidak mau bicara banyak soal penyebab ia muak kepada abangnya dan ingin cepat-cepat kembali ke rumah orangtuanya di Riau.


Kepada petugas, Edison Hutahaean mengaku tega menyiksa adiknya karena marah, adiknya belum permisi padanya.


RH, yang hanya sempat mengenyam pendidikan sampai bangku SMP saja ini, lanjut Muara, sudah diamankan hingga orangtua mereka datang.


“Kita amankan, karena dia (RH-red) takut dan kita juga khawatir bakal dipukuli lagi sama abangnya. Orangtua mereka kabarnya sudah tiba di Medan dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju sini,” ungkap Muara.


Sumber: tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel