Demi Sholat Berjamaah, Pria Ini Tinggalkan Pekerjaan Dengan Gaji 30 Juta per Bulan
May 10, 2019
Edit
Digaji Rp 30 Juta/Bulan Plus Fasilitas Mewah, Pria Ini Berhenti & Jadi Sales Demi Salat Berjamaah
Kisah nyata ini sebagai bukti bila kebahagiaan hakiki memang tidak mampu dinilai berdasarkan kecukupan materi semata. Meski harta berlimpah, tapi mereka tidak damai lantaran merasa kurang maksimal menunaikan ajaran Tuhannya.
Dikutip menurut fanspage ‘Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia’, Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri menceritakan sebuah kasus, dimana terdapat keliru seseorang temannya, Mifta yg bekerja menjadi akuntan di perusahaan jepang pada Jakarta.
Setiap bulan bisa gaji Rp 30 juta plus fasilitas glamor berupa rumah dan tunggangan. Kehidupannya berkecukupan dan semuaanya terdapat.
Namun satu yg bikin resah dirinya, yakni nir mampu salatberjamaah tepat ketika.
Sebab, Mifta harus mengejar laporan kerja yg mengaruskan lembur, meeting & kesibukan lainnya.
Hingga akhirnya, oleh teman meninggalkan pekerjaannya itu & beralih profesi menjadi sales.
“Tiga bulan, beliau tinggalkan perkerjaan itu. Jadi sales, gunakan motor. Dari warna kulitnya yang putih bersih, terkena asap debu dan matahari mulai berubah jadi coklat,” pungkasnya.
Dikatakan, 3 bulan jadi sales hasilnya tidak laris satu pun yg mendapat jasanya.
Hingga, suatu momen ketika Mifta kehujanan & menentukan berteduh di satu masjid.
Sambil menunggu hujan reda, terlintas di pikirannya sampai kapan menjalani kehidupan seperti ini.
Didetik-dtk itu dia merasa murung , karena dahulu beliau nir pernah kehujanan.
Mau hujan atapun tidak, Mifta mampu hingga tempat tinggal dengan tubuh permanen bersih karena mengendarai kendaraan beroda empat.
Tidak terdapat setetes air hujan pun yang tentang tubuhnya.
“Tapi kini buat sampai tempat tinggal beliau harus berteduh dulu, lantaran wajib gunakan motor,” kentara Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri.
Disaat Mifta sedang memikirkan nasibnya, Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, melanjutkan sang sahabat disampari sang orang 1/2 baya.
Pria ini duduk dan mengajak ngobrol, “Mas kerja apa?”. Dijawab Mifta, “Sales kerja acara komputer. Dulu kerja di perusahaan akan tetapi telah berhenti,”
Ditanya lagi, “Dulu kerja dibagian apa?” Mifta pun menjawab “Akunting”.
“Berarti mampu untuk laporan pajak.,” tanya si laki-laki . “Memang dulu pada situlah (spesialisasi) pekerjaan saya), tapi saya nir mampu salatjamaah” jawab Mifta.
Demi Sholat Berjamaah, Pria Ini Tinggalkan Pekerjaan Dengan Gaji 30 Juta per Bulan

Kemudian, si pria menyampaikan, “Saat ini aku sedang pusing karena laporan pajak aku , sedang dipermasalahkan, sebagai akibatnya aku ini terancam denda pajak hingga miliaran rupiah. Bisa nir membantu saya merapikan laporan pajak aku ,”
Permintaan itu diterima Mifta dan dikerjakan pada ketika seminggu. Hasilnya memuaskan karen tidak lagi dipersoalkan oleh Dirjen Pajak.
Setelah satu minggu, oleh Mifta dikasih fee atau imbalan sang laki-laki asing itu Rp 100 juta hingga beliau menangis.
“Subhanallah, honor 3 bulan Allah kumpulkan di terakhir. Setelah tiga bulan nir dapat seribu rupiah pun,” ucap Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri pada depan jamaahnya.
Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri menuturkan jika temannya Mifta itu, waktu ini telah punya perusahaan sendiri dibidang akuntan publik & sudah memperkerjakan 10 karyawan.
“Ini model masalah jika Allah mampu saja mengganti yg lebih baik berdasarkan apa yang kita dapat (asalkan bersabar pada jalan-Nya). Namun nir harus juga seperti itu, lantaran kebaikan itu bisa berupa dalam wujud kebaikan (materi) atau dalam wujud dihindarkan berdasarkan mara bahaya,” pesannya.
Sumber: tribunnews.Com